Kamis, 12 April 2012

Pemuda sholeh dan kalajengking

Bismillah….

Temans… aku dapet cerita ini waktu ikut KaMus (Kajian Muslimah) di Masjid Raya Pondok Indah (tanggal berapa ya? Lupa). Yang ngasi materi adalah Bunda Ningrum. Tapi ga dapet detailnya banget, soale mondar-mandir Kajian-Stand. Soale awwalan (pertama kali) Tim MiSykat buka Stand di Bazaar PI pas Kajian Manajemen Qolbu. Kebetulan aq pencetusnya sekaligus 'dijebloskan' buat tanggung jawab sama ide cetusan sendiri. Kalo kata Andrea Hirata, ini pelajaran moral nomor .....: kalo ga mau diberi tanggung jawab, jangan mencetuskan ide apapun. :-D

Mudah-mudahan ga salah detail ceritanya yaaa…. Dan yang paling penting adalah intisari dari ceritanya, bisa jadi ibroh (pelajaran) atau ngga.

Jadi gini ceritanya:

Alkisah, ada 2 orang sahabat karib. Keduanya adalah gembala kambing. Salah seorang dari mereka mengantuk, dan yang mengantuk ini adalah tokoh utama kita yang ada di judul di atas. Karena ngantuk berat (sampe-sampe yang nulis ulang ikutan 'nguap' berkali-kali nih... hehe), pemuda ini minta izin ke sahabatnya untuk tidur sejenak, sekaligus minta tolong nyariin rumput buat kambing-kambing gembalaannya, dan tak lupa kambingnya turut serta, duduk di muka (Lho??!!)

Pemuda sholeh itu pun tidur di sebuah gubuk kecil, berisi jerami. Dia tidur di atas jerami itu. Langsung pules dengan TUNAI. Dan sahabatnya itu, bergegas pergi mengembalakan kambing-kambingnya, sampai tiba di pinggir sungai. Pemuda ini membiarkan kambing-kambingnya makan dengan lahap, sementara dia melihat seekor katak menyebrangi sungai dari arah di depannya. Ktak itu membonceng seekor kalajengking di punggungnya (habis baca artikel Hari Pahlawan, jadi terinspirasi dengan kata 'membonceng' nih).

Sesampainya katak dan kalajengking itu di seberang, yang artinya tidak jauh dari tempat pemuda itu mengamati, kalajengking itu turun dan berjalan menuju suatu tempat. Si pemuda ini penasaran, "mau kemana kalajengking ini?" gumamnya. Dia ikuti terus tuh kalajengking, kambingnya ga dipikirin, sampe ke gubuk tempat si pemuda sholeh tadi tertidur.

Kalajengking itu masuk ke dalam jerami, di bawah pemuda sholeh tadi tidur, sejurus kemudian keluar lagi. Diikuti lagi oleh si pemuda tadi, saking penasarannya, "mau kemana lagi nih?"

Kalo tadi ga mikirin kambing, sekarang ga mikirin sahabatnya. Pergi begitu aja, ngikutin tu kalajengking sampai ke pinggir sungai lagi. Katak yang tadi masih di situ. Kembali membonceng kalajengking itu, kemudian menyebrangi sungai lagi.

Setelah katak dan kalajengking itu tidak terlihat. Si pemuda baru sadar. Ngapain kalajengking masuk ke dalam jerami tadi? Jangan-jangan menyengat sahabatnya? Si pemuda ini segera mengambil langkah 1.000 menuju gubuk tadi. Nasib kambing-kambing emang, tetep ga kepikiran tuh sama si pemuda. Hehe...

Sesampainya di gubuk itu, sahabatnya masih tertidur pulas. "Jangan-jangan…." dia mulai berpikir macam-macam. Sampai dia sadar bahwa darah segar mulai terlihat (merembes gitu deh) dari dalam jerami. Makin was-waslah si pemuda ini.

Eh, pemuda sholeh ini membalikkan badannya, tidur yang tadinya telentang, jadi miring gitu. Dan ternyata, di bawah jerami yang ditiduri pemuda sholeh ini, tersembul sosok yang tak asing, yaitu ular, dengan kondisi tersengat di kepalanya, sengatan ini tidak lain dan tidak bukan adalah sengatan kalajengking tadi.

Subhaanallaah…. Perlindungan Allah Swt bagi orang-orang sholeh yang senantiasa dekat dengan-Nya. Ketika sahabatnya sendiri tidak sadar bahaya yang akan menimpa pemuda sholeh ini, Allah Swt mengirim seekor katak yang membonceng seekor kalajengking untuk menyelamatkan pemuda sholeh ini dari bisa ular.

Dan begitulah cara Allah Swt bekerja. Di luar dugaan, tapi jelas yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya yang sholeh. Yang keseringan, bukan terkadang lagi, kita anggap remeh dan buruk buat kita, ternyata justru yang terbaik. Qta sadarnya nanti, kalo kebaikan dari keputusan Allah Swt saat ini sudah tampak.

Intinya, tau apa kita tentang apa yang terbaik buat kita? Ga ada setetes pun ilmu yang kita miliki dari samudra ilmu Allah Swt yang Maha Luas. Kita cuma dikasih ilmu sedikit, lagaknyaaaa udah selangit.

Serahkan semua ke Allah Swt. Ikhtiar kita bukanlah dengan memilih yang terbaik menurut kita, tapi lewat do`a-do`a mohon petunjuk. Kemudahan urusan adalah jawaban bahwa itu yang terbaik, walau kadang bukan pilihan kita. Dan kesulitan urusan itu bukan jawaban yang terbaik dari Allah Swt yang keseringan malah kita sukai. Makanya jangan heran kalo banyak orang jadi stress karena maksain pilihannya sendiri, yang ga direstui Allah Swt.

Wallohu a`lam….

31 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar